Standar Kompetensi : Mempraktikkan gerak dasar kebugaran jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : 6.1 Mempraktikkan latihan dasar untuk meningkatkan kekuatan otot dada, otot punggung, dengan mengikuti aturan
6.2 Mempraktikkan latihan dasar untuk melatih kelentukan persendian anggota badan bagian atas dengan mengikuti aturan
A. LATIHAN PENINGKATAN
KEBUGARAN JASMANI
1. Pengertian
Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan
dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik
yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Muhajir 2: 2004).
Menurut (Agus Mukholid 2: 2004)
Latihan adalah proses kerja yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Beban atau intensitasnya
semakin hari semakin bertambah agar memberikan rangsangan secara menyeluruh
terhadap tubuh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental
secara bersama-sama.
Kebugaran adalah keadaan tubuh
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas setiap hari tanpa mengalami kelemahan
yang berarti.
Latihan kebugaran jasmani adalah
jenis latihan fisik (jasmani) melalui gerakan-gerakan anggota tubuh atau
gerakan tubuh secara keseluruhan, dengan maksud untuk meningkatkan dan
mempertahankan kebugaran jasmani.
Sedangkan menurut Direktorat Jendral
olahraga dari pemuda dalam seminar tanggal 16 – 20 – Maret 1971 di Jakarta
bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
2. Manfaat Latihan
Kebugaran Jasmani
a. Mempertahankan
atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (Physical Fitness).
b. Untuk
meningkatkan prestasi atlet.
c. Meningkatkan
produktivitas kerja
d. Mencegah cidera
selama melakukan kegiatan fisik yang berat.
e. Meningkatkan
ketrampilan, kuat dan efisien dalam gerakannya.
f.
Meningkatkan kemampuan sistim sirkulasi dan kerja jantung.
g. Respons yang
cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu diperlukan.
h. Mengetahui
perkembangan kemampuan fisik siswa.
i. Sebagai
salah satu bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran pendidikan jasmani
kesehatan dari olahraga.
3. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
a. Genetik
(keturunan).
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Kegiatan fisik
e. Kebiasaan
merokok
(Sumber : Pedoman pengukuran
kesegaran jasmani, Departemen Kesehatan RI).
4. Bentuk-bentuk
Latihan Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan pembinaan kondisi
fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur
kebugaran jasmani tersebut antara lain : kekuatan, daya tahan otot jantung dan
paru, kelincahan, daya ledak (explosive power) dan kelentukan (fleksibilitas).
Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk : circuit
training, interval training, jogging dan aerobic.
Pada modul penjasorkes Jilid 1
Semester 1 akan kam bahas bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani, meliputi :
(1) kekuatan, (2) kecepatan, (3) daya tahan, dan (4) kelentukan. Unsur yang
lain akan kami bahas pada modul berikutnya.
a. Latihan
Kekuatan
1) Hakekat
Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk
melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan.
Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi
fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan : (1) kekuatan merupakan daya
penggerak setiap aktivitas fisik dan (2) kekuatan memegang peranan yang penting
dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cidera.
2)
Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran
a) Latihan
kekuatan otot lengan
(1) Tujuannya :
menguatkan otot lengan
(2) Cara
melakukannya :
(a)
Mula-mula sikap badan jongkok, kedua kaki sedikit rapat, kedua tangan lurus
berada di antara kedua paha mendekati lutut, telapak tangan terbuka, dan
menumpu pada lantai.
(b) Kemudian
sentuhkan pada ke bagian dalam dekat dengan siku tangan.
(c) Lalu
angkatlah kedua kaki ke atas secara perlahan-lahan hingga lepas dari lantai,
siku dapat berfungsi sebagai penahan pada paha.
(d) Sikap
ini dipertahankan selama 5 sampai 8 detik
b) Latihan
kekuatan otot lengan (push-up)
(1) Tujuannya :
menguatkan otot lengan dan bahu
(2) Cara
melakukannya :
(a)
Mula-mula tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus dibelakang, ujung kaki
bertumpu pada lantai.
(b) Kedua
telapak tangan disamping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua
siku ditekuk.
(c) Kemudian
angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki merupakan
satu garis lurus.
(d) Lalu
badan diturunkan kembali, dengan jalan membungkukkan kedua sikut, badan dan
kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
(e) Gerakan
ini dilakukan secara berulang-ulang. Selama 15-30 detik
c) Latihan
kekuatan otot perut (sit-up)
(1) Tujuannya :
menguatkan otot perut
(2) Cara
melakukannya :
(a)
Mula-mula tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan ditekukkan di
belakang kepala.
(b) Kemudian
badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua tangan tetap berada di
belakang kepala.
(c) Gerakan
ini dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik)
d) Latihan
kekuatan otot punggung (back-lift)
(1) Tujuannya :
menguatkan otot punggung dan otot perut.
(2) Cara
melakukannya :
(a)
Mula-mula tidur telungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpegangan di belakang
kepala.
(b) Kemudian
angkatlah badan dengan dada tidak menyentuh ke lantai.
(c) Posisi
kaki tetap masih menyentuh pada lantai agar kedua kaki tidak bergerak.
(d)
Pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman dan dapat pula tidak dipegang.
(e) Gerakan
ini dilakukan berulang-ulang selama 15-30 detik,
e) Latihan
kekuatan otot lengan dan bahu (berjalan kedua lengan)
(1) Tujuannya :
menguatkan otot lengan dan otot bahu.
(2) Cara
melakukannya :
(a) Latihan
ini dilakukan berpasang-pasangan, satu orang melakukan berjalan dengan tangan,
dan temannya membantu memegang / mengangkat kedua kaki teman yang melakukan
tersebut.
(b) Latihan
ini dilakukan berulang-ulang, secara berganti-ganti (jarak tempuh berjalan
dengan tangan antara 10-20 meter)
f) Latihan
kekuatan gantung siku tekuk (untuk wanita)
(1) Tujuannya :
untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
(2) Cara melaksanakannya
:
(a) Siswa
berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala.
(b) Dengan
bantuan tolakan kedua kaki, siswa melompat ke atas sampai mencapai sikap
bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang. Sikap tersebut dipertahankan
selama mungkin.
(3) Cara
penilaiannya :
(a) Hasil
yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk mempertahan sikap gantung
siku tekuk dicatat dalam satu detik.
(b) Siswa
tidak dapat melakukan sikap tersebut maka ia dinyatakan gagal, dan diberi nilai
nol.
g) Latihan
kekuatan gantung angkat tubuh (untuk pria).
(1) Tujuannya :
untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
(2) Cara
melakukannya :
(a) Siswa
melompat naik memegang palang tunggal dengan kedua tangan selebar bahu.
(b) Sesudah
tenang maka aba-aba mulai dapat segera diberikan dan siswa mengangkat badan sehingga
dagu melewati palang tunggal (kepala menghadap lurus ke depan).
(c)
Selanjutnya badan diturunkan kembali sehingga kedua lengan betul-betul lurus
dari badan bergantung seperti sikap semula.
(d) Gerakan
ini dilakukan berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik
(e) Angkatan
dianggap gagal bila : ketika mengangkat badan disertai ayunan, daya tidak
sampai palang, ketika kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus.
h) Latihan loncat
tegak
(1) Tujuannya :
mengukur daya ledak (explosive power) otot tungkai dan otot perut.
(2) Cara
melakukannya :
(a) Siswa
berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di samping
tangan kiri atau kanannya.
(b) Kemudian
tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan
ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
(c) Kedua
tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa mengambil sikap awalan
denan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
(d)
Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan
tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada
paapn skala. Tdana ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut.
b. Latihan
peningkatan kecepatan (speed)
Pengertian kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk
menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. (Muhajir 60: 2006).
Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi
dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
Bentuk-bentuk latihan untuk
meningkatkan kecepatan antara lain :
a) Lari cepat dengan
jarak 40 dan 60 meter.
b) Lari dengan
mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat).
c) Lari naik bukit
d) Lari menuruni bukit.
e) Lari menaiki tangga
gedung.
1) Lari
cepat dengan jarak 40 dan 60 meter
a) Tujuannya : –
melatih kecepatan gerakan seseorang
- untuk mengukur kecepatan.
b) Perlengkapan :
(1) Lintasan yang
lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40-60 meter.
(2) Bendera start,
peluit, stopwatch, serbuk kapur, formulir tes, alat tulis.
c) Pelaksanaan /
cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(1) Siswa berdiri
di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.
(2) Kedua tangan
di samping badan dengan sikap berdiri, dengan salah satu ujung jari kakinya
sedekat mungkin dengan garis start (aba-aba bersedia).
(3) Pada aba-aba
“siap” siswa mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari.
(4) Pada aba-aba
“ya” siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak 40-60
meter.
(5) Apa siswa
mencuri start, atau mengganggu lintasan lain maka tes harus diulang.
(6) Pengukuran
waktu dilakukan pada saat bendera di angkat (saat aba-aba “ya”) sampai siswa
dapat melintasi garis finish.
d) Penilaian /
cara penilaian
(1) Hasil yang
dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 40-60 meter.
(2) Angka dicatat
sampai ber seratus detik bila stopwatchnya digital, bila manual sampai
persepuluh detik
2) Lari naik
bukit (Up hill)
Tujuannya : mengembangkan kekuatan
dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai, kekuatan dinamis juga bisa
dikembangkan dengan lari di air, pasir atau lapangan yang empuk.
3) Lari
menuruni bukit (Down hill)
Tujuannya : melatih kecepatan
frekuensi gerak kaki.
c. Latihan
Meningkatkan Daya Tahan Jantung dan Paru
Latihan yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan daya tahan jantung dan paru banyak jenisnya antara lain : lari
jarak jauh, lari lintas alam, interval training atau latihan yang memaksa tubuh
untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Dalam bagian ini akan
dijelaskan mengenai interval training.
Interval training adalah suatu
sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat. Interval training adalah
acara latihan yang penting dimasukkan dalam program keseluruhan. Bentuk latihan
dalam interval training dapat berupa lari (interval running).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi
dalam menyusun program interval training antara lain :
1)
Intensitas latihan (beban latihan)
Intensitas latihan yang telah kita
lakukan dapat dipantau melalui perhitungan denyut nadi, dengan cara meraba
pergelangan tangan tiga jari (jari tengah, jari telunjuk, dan lainnya). Cara
menghitung hasilnya adalah hitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4,
atau selama 10 detik dikalikan 6. Untuk mengetahui cukup atau tidaknya latihan
dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan tingkat
terangsangnya sistem kardio respirasi vasculer, sebagai pengaruh latihan.
Usia
|
Zone latihan (Denyut nadi/menit)
|
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
|
143 sampai 174
143 sampai 173
143 sampai 172
141 sampai 172
141 sampai 171
140 sampai 170
139 sampai 169
139 sampai 168
138 sampai 167
137 sampai 167
135 sampai 168
|
Tabel 1. Sistem Kardio Respirasi
Vasculer
Contoh Perhitungan :
Rusli berumur 15 tahun harus
melakukan latihan sampai denyut nadinya mencapai lebih dari 143 denyut
nadi/menit dan tidak melampaui 174 denyut/menit. Artinya, apabila Rusli setelah
melakukan latihan denyut nadinya di bawah 143/menit, latihan itu kurang dan kurang
bermanfaat untuk kesehatannya. Untuk itu latihan diteruskan. Apabila Rusli
melakukan latihan dan setelah dipantau denyut nadinya lebih dari 173 denyut /
menit, latihannya itu berbahaya untuk kesehatan, untuk itu Rusli segera
istirahat.
2) Lamannya
latihan
Latihan dapat dikatakan bermanfaat
untuk kesehatan dan dapat meningkatkan kebugaran jasmani jika dilaksanakan 15
menit hingga 30 menit.
Secara mendasar ada 2 bentuk latihan
interval :
a) Interval
training lambat dengan jarak jauh :
(1) Lama latihan
: 60 detik – 3 menit
(2) Intensitas
latihan : 60% – 75% maksimum
(3) Ulangan
latihan : 10 – 20 kali
(4) Istirahat
: 3 – 5 menit
Contoh latihan tabel 2 : waktu
terbaik 800 m : 2 menit 20 detik.
Repetisi
|
Jarak
|
Waktu
|
Istirahat
|
3
3
5
5
|
800 meter
800 meter
400 meter
300 meter
|
160 detik
120 detik
80 detik
80 detik
|
5 menit
4 menit
3 menit
2 menit
|
Tabe 2. Interval training loncat
jarak jauh.
b) Interval
training cepat dengan jarak cepat.
(1) Lama latihan
: 5 – 30 detik
(2) Intensitas
latihan : 85% – 90% maksimum
(3) Ulangan
latihan : 15 –25 kali
(4) Istirahat
: 30 – 90 detik
Contoh latihan tabel 3. Waktu
terbaik 100 m : 14 detik
Repetisi
|
Jarak
|
Waktu
|
Istirahat
|
5
5
5
5
|
50 meter
100 meter
100 meter
50 meter
|
8 detik
16 detik
16 detik
8 detik
|
30 menit
90 menit
90 menit
30 menit
|
Tabel 3. Interval training jarak
cepat.
3) Frekuensi
latihan
Untuk memperbaiki atau
mempertahankan kebugaran jasmani, latihan harus dilaksanakan paling sedikit 3
hari dalam seminggu, sebanyak-banyaknya 5 hari dalam satu minggu.
4) Waktu
latihan
Waktu latihan sebaiknya dipilih
waktu yang paling tepat, misalnya :
(a) Latihan
pagi dilakukan sebelum pukul 10.00
(b) Latihan
sore dilakukan setelah pukul 15.00
(c) Latihan
dilakukan setiap saat.
(d) Khusus
siang hari atau suhu panas hendaknya dihindari untuk mencegah stress.
(e) Tiga jam
sebelum tidur latihan harus selesai.
d. Latihan
Kelenturan / Kelentukan (Fleksibilitas)
1) Hakekat
latihan kelentukan
Kelentukan diartikan sama dengan
keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Dengan
tujuan agar alat-alat pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa,
tanpa ada gangguan yang berarti (Muhajir: 62: 2006). Menurut Nanang Sudrajat,
kelenturan adalah kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh.
Sedang menurut Agus Mukholid, kelenturan adalah batas retak gerak maksimal yang
mungkin pada sebuah sendi atau rangkaian sendi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kelenturan adalah suatu gerakan yang luas pada otot dan
persendian.
Ada dua jenis latihan kelenturan
yaitu :
(a) Latihan tismis
(b) Latihan statis
Latihan ritmis adalah pola
pergerakan ayunan dari putaran sederhana.
Tujuannya : untuk mengembangkan
kebebasan dan kehalusan gerakan.
Latihan statis adalah gerakan yang
dilakukan untuk merangsang sirkulasi darah.
2)
Bentuk-bentuk latihan kelenturan
Bentuk-bentuk latihan kelenturan
sebagai berikut :
a) Latihan
kelenturan otot leher
(1) Tujuannya : melatih
persendian dan otot leher ke arah depan dan ke samping.
(2) Cara melakukannya :
(a)
Mula-mula berdiri tegak dengan posisi kaki di buka selebar bahu, kedua tangan
di pinggang dan pandangan ke depan.
(b)
Kemudian miringkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
(c)
Anggukkan kepala ke bawah dan ke atas (2 x 8 hitungan).
(d)
Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
(e) Putarkan
kepala ke arah 1 arah sebanyak 8 hitungan dan kemudian putarkan kepala ke kiri
sebanyak 8 hitungan.
b) Latihan
kelenturan sendi bahu
(1) Tujuannya :
(a) Melatih
persendian dan otot bahu.
(b)
Meluaskan gerakan bahu.
(2) Cara melakukannya :
(a)
Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan di
samping badan.
(b) Kemudian
rentangkan kedua tangan lurus ke samping, lalu putarlah kedua tangan tersebut
dari mulai putaran perlahan-lahan kemudian cepat dan putaran kecil kemudian
membesar.
(c) Gerakan
ini dilakukan mulai dari gerakan memutarkan lengan ke arah kiri sebanyak 8
hitungan.
c) Latihan
kelenturan otot pinggang
(1) Tujuannya :
(a)
Meluaskan gerakan pada persendian dan otot pinggang.
(b)
Melenturkan otot-otot bagian pinggang.
(2) Cara melakukannya :
(a)
Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan di atas
pinggang dan lakukan dengan membengkokkan ke samping kiri dan kanan, secara
bergantian sisi (4 kali ke kanan 4 kali ke kiri).
(b) Letakkan
tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus dan ulangi dengan
membengkokkan ke samping, lakukan lagi ke sisi yang berlawanan (4 kali ke kanan
dan 4 kali ke kiri).
(c) Letakkan
lengan di atas pinggang dan lakukan putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4
kali ke kiri).
(d) Ulangi
putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri)
d) Latihan
kelentukan sendi pinggul
(1) Tujuannya :
melenturkan sendi dan otot pinggul
(2) Cara melakukannya :
(a)
Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan lurus di atas
kepala.
(b) Kemudian
ayunkan kedua belah lengan dari bawah dengan cara menekukkan lutut sampai
bengkok, lalu dilanjutkan / digerakkan sampai ke atas kepala.
(c) Gerakan
ini dilakukan secara berganti-ganti dari atas ke bawah dan sebaliknya. (4 kali
hitungan).
e) Latihan
kelenturan sendi lutut
(1) Tujuannya :
menguatkan persendian lutut
(2) Cara melakukannya :
(a)
Mula-mula berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki berada di depan dan
kaki yang lain di belakang dengan lutut kaki yang berada di depan ditekuk
(b) Kedua
telapak tangan menapak / bertumpu di lantai, sejajar dengan kaki yang di depan.
(c) Kemudian
rengutkan pinggung ke bawah berulang-ulang dengan menggunakan pergantian posisi
kaki.
(d) Gerakan
ini dilakukan ke depan dank e belakang (2 x 8 hitungan).
f)
Latihan kombinasi gerakan sendi pinggul, pinggang, dan lutut (gerakan
koordinasi)
(1) Tujuannya :
koordinasi gerakan sendi pinggul, pinggang dan lutut
(2) Cara melakukannya :
(a)
Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan di samping
badan.
(b) Kemudian
beringkukkan badan ke depan, kedua kaki lurus, kepala ditundukkan dan telapak
tangan menyentuh tanah.
(c) Lalu
hitungan kedua, berjongkok, tumit di angkat dan kedua tangan lurus ke depan
sejajar dengan bahu.
(d) Hitungan
ketiga, kembali ke posisi yang pertama.
(e) Gerakan
ini dilakukan berulang-ulang (2 x 8 hitungan)
g) Latihan
kelenturan pergelangan tangan
(1) Tujuannya :
melemaskan persendian otot tangan.
(2) Cara melakukannya :
(a) Berdiri
tegak hati dibuka selebar bahu
(b) Kedua
tangan lurus di depan berpegangan tangan dengan posisi jari merapat diantara
jari tengan kanan dan kiri.
(c) Kemudian
putarkan pergelangan jari-jari tangan tersebut, sehingga kedua telapak tangan
menghadap ke atas kepala.
(d) Lakukan
gerakan tersebut sampai dengan 10 hitungan.
h) Latihan
kelenturan tungkai / punggung
(1) Tujuannya :
melemaskan tungkai / punggung
(2) Cara melakukannya :
(a) Lakukan
posisi jongkok selama 1 detik.
(b) Lakukan
posisi bungkuk, selama 3 detik
(c) Ulangan
masing-masing sebanyak 3 kali.
(d) Ulangan
kedudukan mencium lutut sebanyak 3 kali.
i)
Latihan Punggung
(1) Tujuannya :
melemaskan persendian punggung
(2) Cara melakukannya :
(a)
Lengkungkan punggung selama tiga detik
(b) Bulatkan
punggung selama tiga detik.
(c) Lakukan
skala lutut kanan selama tiga detik.
(d) Lakukan
skala lutut kiri selama tiga detik.
(e) Lakukan
duduk berlutut dan dahi di lantai selama tiga detik.
(f)
Lengkungkan naik selama tiga detik
(g)
Lengkungkan ke depan selama tiga detik
(h)
Lengkungkan naik dan lutut di bengkokkan selama tiga detik.
j)
Latihan kelenturan pergelangan kaki, tungkai dan punggung duduk lurus
(1) Tujuannya : melemaskan
pergelangan kaki, tungkai dan punggung.
(2) Cara melakukannya :
(a)
Fleksikan pergelangan kaki kanan dengan menggunakan kedua tangan untuk
membalikkan tekanan regangan selama tiga detik.
(b)
Ekstensikan pergelangan kaki kanan selama tiga detik.
(c)
Ekstensikan pergelangan kaki kiri selama tiga detik.
(d) Salah
satu tungkai dilipat mengangkang, kemudian gerakkan kedua tangan untuk menarik
lutut ke dada selama tiga detik.
(e) Salah
satu tungkai kanan mengangkang kemudian gunakan kedua tangan untuk menarik kaki
ke dada selama tiga detik.
k) Posisi
duduk mengangkang, tungkai kanan dilipat dan tungkai kiri lurus, kemudian
capailah bagian tengah tungkai kiri dan pegang selama tiga detik.
l)
Latihan kelenturan punggung dan tungkai
(1) Tujuannya :
melemaskan punggung dan tungkai.
(2) Cara melakukannya :
(a) Duduk
mengangkang dengan dilipat, kedua tangan punggung di atas dua kaki, tarik ke
bawah tengah selama tiga detik.
(b) Duduk
mencium lutut selama tiga detik
(c) Duduk
mencium lutut kemudian fleksikan pergelangan kaki selama tiga detik.
(d) Sebuah
tungkai kiri diangkat selama tiga detik.
(e) Sebuah
tungkai kanan diangkat selama tiga detik.
(f)
Ulangi gerakan secukupnya.
e. Latihan
Keseimbangan
1)
Pengertian keseimbangan
Latihan keseimbangan adalah latihan
sikap mempertahankan posisi tubuh selama beberapa detik (Rumawi Irawan: 12:
2004). Sedang menurut Muhajir, keseimbangan diartikan sebagai kemampuan
seseorang dalam memelihara posisi tubuh yang statis (tidak bergerak) atau dalam
posisi badan yang dinamis (bergerak). Dapat disimpulkan bahwa keseimbangan
adalah kemampuan tubuh dalam mempertahankan tubuh dalam kemampuan tubuh dalam
mempertahankan tubuh dalam waktu tertentu.
2)
Bentuk-bentuk latihan keseimbangan
a) Latihan
keseimbangan dengan berdiri satu kaki.
(1) Tujuannya :
melatih keseimbangan badan dan kaki
(2) Pelaksanaannya
:
(a)
Permulaan berdiri dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan di samping badan.
(b)
Rentangkan kedua tangan ke samping lurus sejajar bahu.
(c)
Bungkukkan badan ke depan sejajar dengan lantai.
(d) Salah
satu dahi diangkat lurus kebelakang hingga membentuk sikap kapal terbang. Tahan
selama beberapa detik.
b) Berdiri
jinjit satu kaki dan kaki satu kaki diangkat
(1) Tujuannya :
melatih keseimbangan
(2) Pelaksanaannya
:
(a)
Permulaan berdiri tegak dengan kedua lengan di samping badan.
(b) Luruskan
kedua lengan ke samping lurus sejajar dengan bahu dan angkat satu kaki dengan
menekuk lutut, kemudian tempelkan telapak kaki yang diangkat menyentuh lutut.
c) Latihan
keseimbangan pada tumpuan pundak
(1) Tujuannya :
melatih keseimbangan
(2) Pelaksanaannya
:
(a) Permulaan
latihan adalah tidur telentang dengan kedua tungkai rapat dan lengan di samping
kanan.
(b) Angkat
kedua tungkai ke atas dalam posisi rapat hingga ke posisi tegak lurus. Kedua
lengan membantu menopang pada pinggang dekat pinggul untuk membantu mendorong
dan meluruskan badan hingga ke posisi lurus.
(c)
Kesalahan umum
(1) Telapak kaki
mengarah ke atas
(2) Perut kurang
didorong hingga condong ke depan dan lutut di bengkokkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar