Apa masih ingat dengan kata “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”? Hampir
semua orang pasti mengingatnya, tak lain itu kata himbauan yang
tertulis ditong sampah - tong sampah yang berada di tempat umum. Arti
kata himbauan itu jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Membuang
sampah pada tempatnya yakni membuang sampah pada tong sampah.
Tapi ada yang berbeda dengan budaya
mengelola sampah disekitar lingkungan saya, disana bukan hanya tong
sampah objek dari limbah rumah tangga, tetapi sudah ada tempat khusus
pembuangan sampah dengan langsung menguraikannya, contoh sampah organik
saya jadikan pakan ternak (ayam, bebek) atau ikan dikolam dengan begitu
sampah bisa langsung teruraikan, sedangkan non-organik semacam botol,
kardus saya simpan dikarung sampai penuh sehinnga bisa dijual kepada
tukang beling dengan harga Rp1000/kg lumayan kan, dengan sampah saja
bisa menghasilkan uang juga, jangan sampai kita yang malah ngasih duit
ketukang sampah, disamping itu sampah non-organik lainnya seperti
plastik, kertas dll saya buang ketong sampah dan sorenya lansung dibakar
ditempat yang sudah disediakan.
Jadi banyak cara untuk mengelola sampah
seperti halnya versi kelola sampah dilingkungan saya. Alangkah baiknya
semua sampah yang berada dilingkungan kita jika bisa langsung teruarai,
dengan begitu tanpa sampah bisa membuat suasana lingkungan yang ASRI
(Aman, Sehat, Rindang, Indah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar