Pengenalan Kolam
Pertama-tama anak didik diberikan materi seperti pengenalan kolam, materi tersebut bertujuan sebagai mereka mengetahui/memahami bagaimana keadaan kolam renang tersebut dan mereka tidak takut terhadap kolam renang tersebut. Dalam proses pengenalan kolam guru menyuruh anak didiknya untuk mengelilingi kolam renang (bibir kolam) tersebut beberapa kali., setelah itu mereka diintruksi untuk menendang-nendang air dengan salah satu kakinya sambil masih berjalan mengelilingi kolam tersebut, setelah menendang air dengan satu kaki, mereka diintruksikan lagi memegang air dengan tangan sambil jalan kembali. Setelah kedua kegiatan tersebut dilakukan kemudian anak didik disuruh masuk ke dalam kolam satu-satu dan berjalan dipinggir mengelilingi kolam juga. Agar mereka mengetahui bagaimana keadaan kolam tersebut. Dalam pengenalan air ada 2 hal yaitu pengenalan air secara disengaja atau tidak disengaja, maksudnya adalah guru memberikan suatu permainan yang menyenangkan dengan tujuan mengenalkan air terhadap anak didiknya. Misalnya memberikan permainan menjaring ikan, yaitu sebuah permainan di dalam kolam dua atau tiga orang berpegangan tangan yang lainya menjadi ikan, dan yang menjadi jala berusaha menangkap ikannya. Dari permainan ini anak didik dapat mengenal air tanpa disengaja. Kemudian permainan lainya yaitu mengenalkan air dengan sengaja salah satunya dengan menyuruh anak didik berpasangan dan saling berpegangan tangan, berbaris satu deret dari ujung kolam sampai tengah atau ujung kolam. Kemudian pasangan yang berada diujung masuk kedalam air untuk melewati terowongan yang telah dibuat oleh siswa-siswa lain dengan berpegangan tangan tadi. Dengan permainan ini siswa dapat merasakan dan mengenal air, ada juga permainan yaitu dengan cara siswa berbaris 1 baris kemudian guru melemparkan kelereng ke dalam kolam, kemudian siswa tersebut menyelam mencari kelereng tersebut.
Dalam pengenalan air dapat menggunakan permainan sebagai media penyampaian materi, untuk itu permainan dibagi menjadi 2, yaitu permainan tanpa alat dan menggunakan alat. Agar anak didik tidak bosan dalam pelajaran renang, maka diperkenankan menggunakan cara mengajar dengan permainan. Cara ini lebih efektif dalam pencapaian hasil didik.
- Permainan yang pertama yaitu tanpa alat, misalnya empat atau lima anak saling berpegangan, salah satu siswa memberikan tebakan dengan memainkan jarinya di dalam air dan teman yang disuruh untuk menebak harus menyelam kolam untuk melihat tangannya.
- Kemudian yang kedua yaitu permainan dengan alat yaitu salah satu permainan yang cara bermainnya dengan alat, misalnya bola, pertama anak didik dibagi menjadi dua kelompok sama rata kemudian setiap kelompok harus berusaha memasukkan, yaitu dengan cara menempelkan bola ketepi kolam yang sudah ditentukan. Saat mengumpan kepada temannya, siswa tersebut tidak boleh berjalan hanya diam ditempat dan langsung melemparkan keteman sekelompoknya. Bagi kelompok yang paling banyak memasukkan bola, atau menempelkan, maka kelompok tersebut yang menang, permainan ini dapat diistilahkan seperti olahraga polo air, bedanya apabila polo air menggunakan gawang dan cara bermainnya berenang tetapi pada permainan ini boleh jalan, karena kondisi kolam juga yang dangkal.
Teknik Dasar Renang
Setelah metode pengenalan kolam, air, dan pemberian permainan-permainan yang menyenangkan, tahap materi selanjutnya yaitu guru memberikan suatu materi kepada anak didiknya yaitu dari yang mudah ke yang sulit. Materi yang akan diberikan sebagai berikut:
- Mengapung
- Siswa memegang lututnya masing – masing dan kepala dimasukkan kedalam air, usahakan tidak menyentuh dasar kolam.
- Siswa melentangkan tubuhnya dan kepala menghadap keatas.
- Siswa melentangkan tubuhnya, dengan kepala menghadap kebawah atau melihat dasar kolam.
- Menyelam
Materi di atas adalah salah satu cara mengajar menyelam dengan cara permainan, guru juga bisa memberikan materi menyelam dengan cara guru menginsturuksikan anak didik meluncur dari tepi kolam dan berusaha menyelam sejauh-jauhnya.
Kemudian setelah materi yang di atas dapat diterima anak didik dengan baik, selanjutnya guru memberikan materi renang gaya crowl dan gaya dada. Agar mempermudah gaya renang tersebut guru harus memberikan materi mulai dari gerakan tangan terlebih dahulu kemudian kaki dan selanjutnya digabungkan gerakan tersebut.
- Meluncur
Latihan meluncur juga bisa dibantu oleh teman, dengan cara siswa disuruh telungkup kemudian temannya medorong kakinya agar bisa meluncur.
Pembelajaran Renang Gaya Crawl ( gaya bebas)
A. Tungkai
- Statis
- Siswa disuruh duduk dilantai dengan posisi kedua kaki diluruskan, kemudian kedua kaki diayunkan keatas secara bergantian.
- Kedalaman kaki dibawah permukaan air ketika naik turun berkisar antara 25 – 30 cm.
- Dinamis
- Siswa disuruh duduk dipinggir kolam kedua kaki dimasukkan kedalam air kemudian kedua kaki diayunkan secara bergantian.
- Kemudian siswa latihan tungkai dengan bantuan teman, caranya yaitu teman disuruh memegang lengan sambil menarik, kemudian si perenang disuruh mengayunkan kakinya.
- Dengan bantuan alat atau pelampung, siswa disuruh berpegangan pelampung kemudian kakinya diayunkan.
- Dengan luncuran dari dinding, siswa melakukan luncuran dari dinding kemudian kaki diayunkan diusahakan sampai keseberang kolam.
- Lengan
- Statis
- Dinamis
- Siswa berjalan di air dengan posisi badan membungkuk dengan mengayunkan kedua lengan seperti gerakan lengan yang sudah diajarkan diawal.
- Setelah siswa berjalan dengan membungkukkan badan, siswa berlatih gerakan lengan ditambah dengan luncuran dari dinding kolam. Siswa hanya sekali mengayunkan lengan kemudian berjalan kedepan.
- Setelah itu siswa melatih gerakan lengan dengan menggunakan
pelampung yang diletakkan diantara kedua paha. Siswa tidak boleh
mengayunkan kedua kaki.
- Koordinasi (Keseluruhan Gaya Crawl)
Pembelajaran Renang Gaya Dada
- Tungkai
- Statis
- Siswa melakukan gerakan statis di lantai
- Siswa berbaring telungkup di lantai dengan tangan menumpu lantai
- Tungkai lurus, dan pada hitungan pertama lutut ditekuk
- Setelah itu buka paha sedikit sehingga telapak kaki sudah tidak menempel
- Kemudian hadapkan telapak kaki keluar
- Tendangkan kedua telapak kaki ke belakang dan langsunga lurus
- Setelah siswa dapat melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap, sekarang siswa melakukan gerakan secara keseluruhan dengan sekali aba-aba
- Dinamis
- Lengan
- Statis
- Siswa melakukan gerakan statis di lantai
- Siswa berdiri dilantai dengan badan membungkuk, dan kedua lengan lurus ke depan.
- Pertama, kedua telapak tangan dibuka selebar bahu dan tarik kedua lengan ke belakang sampai ke depan dada, saat melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas.
- Kedua, kedua telapak tangan saling bertemu di depan dada dan kepala masuk ke dalam air, kemudian dorong lengan ke depan sampai lurus.
- Setelah melakukan dengan dua kali hitungan sekarang siswa melakukan kedua gerakan tadi hanya dengan satu hitungan.
- Dinamis
C.Koordinasi Lengan dan Tungkai Gaya Dada
Siswa berada di air dengan posisi siap meluncur. Kemudian siswa meluncur dengan lengan lurus ke depan dan tungkai lurus ke belakang, diikuti dengan gerakan koordinasi lengan dan tungkai gaya dada. Pertama kedua telapak tangan dibuka selebar bahu dan tarik kedua lengan ke belakang sampai ke depan dada sambil siku agak ditekuk. Saat melakukan gerakan ini disertai dengan menaikan kepala untuk mengambil nafas. Saat gerakan lengan seperti ini gerakan tungkai adalah lutut ditekuk. Setelah itu kedua telapak tangan bertemu di depan dada dan rapatkan kemudian dorongkan ke depan sampai lurus, dengan bersamaan buka paha sedikit dan telapak kaki dihadapkan keluar kemudian jejakkan ke belakang dengan arah keluar kemudian tungkai langsung rapat kembali. Setelah tungkai rapat dan lengan lurus dan badan meluncur akibat dorongan dari tungkai seluruh bagian tubuh diam sejenak untuk membiarkan badan meluncur. Setelah itu lakukan gerakan dari awal, yaitu lengan membuka selebar bahu kemudian berlanjut seperti urutan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar